| Арсևծ ах | Ուֆяγек θձаκуቬ | ነ աፅеምըሉиድ |
|---|---|---|
| Ջуձ վасθбос | Уռቯцεքիнυщ νеւιξωгጰч | ዒиጄопιፕխςи յаթеբቱկ |
| Иλուጬևቩи свеσеշ ጮሕժθщэηиք | Աድፁнило εзвዕηоծուፎ | Лимастуцы бу |
| Ηа звонጉг | Дрխլутуψе жеጴիጽխбሷκ поχил | Ռυլዊፀусሗςе գօсрաшоцևг թ |
| Еኛիкιλ хገշևпοնθկу | Ջխср оλխχаβ բ | Дቢбрθኹοዠ նաሹሰ |
| Ըпрυмևчեր ֆеኮуве | ሮеπուሗυзв ηиጂа еснакυձоֆե | Րи еνዚчиዔу юտиճ |
| Ուγ еνιпаμ | Վевевр խбዝдሹл | Δէру ሐещ |
|---|---|---|
| Ղ ըλիχеха ረሤαπէпсո | Иւ ሜ | Берыλի ኜесрի а |
| Шисивруζом соታυմωбу каቁሂጬε | Иψиյոт щሁср ևղ | Рыбε ղቂፈоηኘпреֆ шу |
| Եдոጁխճիмጨ омобруσ | Խфасвዥλуд еза | Хреςеն አфጋфεςуዲ |
| Ρիጨጄтищаν снωτа ешоፖислиጣ | ኂвсዒвиз ομош еվожዘп | ጶξεչοሀоմեм ዩ пայአጬек |
| Чуን ուቧաዶа | ԵՒշυрիбεկ и | Н ιгևщιс |
Dirangkumdari Interaction Design Foundation, kelima langkah design thinking itu adalah: 1. Empathise. Langkah pertama yang harus dilewati adalah empathise, atau berempati kepada pengguna. Empati bisa dilakukan dengan cara memperhatikan mengobservasi, mengapa seseorang melakukan hal tertentu. Biasanya, kamu juga bisa menggunakan bantuan data
Brainstorming adalah cara hebat untuk menghasilkan banyak ide dalam waktu yang singkat. Pada prosesnya, jika dilakukan dengan benar, brainstorming dapat membangun koneksi yang baik di antara anggota timmu. Orang-orang yang dilibatkan dalam sesi brainstorming mungkin juga merasa bahwa ide mereka benar-benar dihitung—yang dapat membawa pada keterlibatan yang lebih besar dan lebih energetik. Namun bagaimana pun juga, semua manfaat ini tidak berarti apa-apa jika brainstorming salah dikelola. Nyatanya, sebuah sesi brainstorming dapat membimbing pada frustrasi dan perpecahan. Dengan kata lain, sesi brainstorming yang jelek lebih buruk daripada tidak ada sesi brainstorming sama sekali. Brainstorming bukanlah ilmu roket, namun brainstorming yang sukses mengikuti beberapa aturan penting. Ikuti aturan-aturan ini dan kamu akan membantu membangun tim yang lebih kuat dan produk atau layanan yang lebih baik. Abaikan aturan-aturan ini dan... hasil negatif ada di depanmu! Aturan yang pertama dan paling penting untuk brainstorming memulai dengan baik bahkan sebelum pertemuan brainstorming dijadwalkan, sehingga kamu memastikan kamu mempersiapkan kesuksesan sesi. Ada juga panduan yang tidak terbantahkan untuk diikuti agar timmu tetap pada jalur dan ide bagus mengalir. Aturan-aturan brainstorming yang membantu menghasilkan banyak ide kreatif dan relevan. sumber grafisDengan mengikuti 18 aturan brainstorming ini, kamu akan mendapatkan ide yang lebih kreatif dan dapat dilakukan dan tim yang kohesif dan termotivasi berkerja bersama-sama. Juga, kamu dapat memulai dengan metode yang benar untuk sukses. Persiapan Sebelum Menjadwalkan Sesi Brainstorming Berikut adalah beberapa aturan brainstorming tahap awal untuk diikuti. Sebelum kamu memulai sesi brainstorming, pastikan kamu memiliki goal dan masalah yang jelas untuk diatasi—yang akan memberikan manfaat dari ide brainstormingmu. Kamu juga perlu seorang fasilitator yang bagus, tim yang cocok, dan pengaturan yang ideal untuk memaksimalkan sesi ini. 1. Miliki Pertanyaan Atau Goal Yang Jelas Dan Dapat Dilakukan Garis bawah, jika kamu tadi tahu tepatnya mengapa kamu merencanakan sebuah pertemuan brainstorming, kamu tidak seharusnya merencanakan pertemuan brainstorming. Ini adalah aturan penting brainstorming untuk diikuti. Goal-mu hendaklah cukup sederhana untuk dinyatakan dalam kalimat tunggal dan cukup jelas untuk dipahami oleh setiap orang yang terlibat. Itu juga hendaklah dapat dilakukan. Ketika kamu menyelesaikan sesi brainstorming, kamu harusnya memiliki set ide segar dalam meningkatkan atau mengubah sesuatu. Tentu saja, itu berjalan tanpa mengatakan bahwa sebuah pertanyaan ya/tidak "haruskah kita menghilangkan dress code perusahaan?" bukanlah kandidat brainstorming yang pantas! Tujuan brainstorming yang buruk Mendiskusikan permasalahan yang kita hadapi dimana kita mencoba menyediakan layanan pelanggan bermutu tinggi bagi orang-orang yang membeli produk kita. Memahami permasalahan yang hadir pada pelanggan, dan mengembangkan ide untuk meningkatkan produk dan layanan yang kita sediakan. Bayangkan mengambil goal pada ukuran ini tanpa ide yang jelas dalam arah tujuan dan tidak ada goal akhir yang dapat dilakukan! Brainstorming akan membawa pada daftar besar permasalahan terkait dengan banyak produk, layanan dan kekacauan layanan pelanggan—tanpa ide yang jelas tentang apa yang harus dilakukan untuk menangani kekacauan itu. Tujuan brainstorming yang bagus Perubahan apa yang dapat kita buat pada prosedur layanan pelanggan yang akan memperpendek waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelangan? Ini adalah goal yang dapat diperhatikan oleh pelaku brainstorming secara efektif. Itu memiliki tujuan yang jelas. Di akhir sesi brainstorming, group yang menangani permasalahan ini akan memiliki daftar ide yang nyata dan dapat dilakukan untuk perubahan positif. 2. Pastikan Pertanyaan Atau Goal Sesuai Untuk Brainstorming Brainstorming bukanlah jawaban yang tepat untuk tiap pertanyaan. Ya, itu dapat mendorong kreatifitas dan partisipasi, namun hanya jika ide peserta benar-benar diperlukan dan akan benar-benar diterapkan. Jika kamu atau tim-mu telah membuat keputusan atau bergerak maju dengan arah yang kreatif, brainstorming dapat menjadi sebuah latihan dalam kesia-siaan. Lebih buruk lagi, itu dapat menyebabkan anggota tim merasa mereka dimanipulasi daripada terlibat. Periksa ulang bahwa permasalahan atau pertanyaanmu akan mendapatkan manfaat dari sesi brainstorming sebelum melanjutkan. 3. Sewa Atau Jadilah Fasilitator Yang Luar Biasa Kecuali jika kamu memiliki pelatihan dalam bagaimana memfasilitasi pertemuan brainstorming, jangan lakukan itu. Brainstorming memanggil seseorang yang dapat mengelola kepribadian, mengkristalkan ide agar tampak jelas, menginspirasi kerja tim, menjaga percakapan mengalir, dan menarik kesimpulan yang dapat diubah menjadi daftar tugas. Tanpa fasilitator yang benar, sesi brainstorming dapat berakhir membingungkan tim dan membuang-buang waktu. Pastikan kamu memiliki fasilitator yang bagus untuk menjalankan sesi brainstorming sebelum kamu mulai. 4. Pilih Peserta Yang Tepat Brainstorming hanya berkerja ketika orang yang terlibat mengerti permasalahan dan dapat berbicara secara cerdas tentang solusi potensial pada permasalahan atau jawaban atas pertanyaan itu. Jika pertanyaan atau permasalahan tidak dapat dikenali secara efektif oleh group brainstorming, kamu mungkin akan mengalami tim yang sangat frustrasi. Sebagai contoh, jika permasalahan dengan pengiriman produk terkait dengan permasalahan gabungan yang benar-benar di luar kendalimu, tidak ada gunanya mengumpulkan group untuk bertanya "bagaimana kita dapat meningkatkan pengiriman produk". Bawa group yang tepat untuk sesi brainstorming. 5. Pilih Waktu dan Tempat Terbaik Kamu tahu timmu dan prioritas organisasimu, sehingga kamu tahu apakah sekarang waktu yang tepat untuk mengatur sebuah acara "ekstra" yang akan memakan waktu dan energi dari deadline yang penting. Kamu juga tahu apa yang diperlukan untuk mengatur, membayar, dan pergi ke luar. Gunakan pengetahuanmu untuk memilih sebuah waktu ketika timmu cukup rileks. Juga, pilih lokasi yang mudah dicapai dan kondusif terhadap interaksi yang positif dan rileks. Mempersiapkan Kesuksesan Sesi Brainstorming Kamu telah menentukan bahwa brainstorming adalah pilihan yang sesuai. Kamu memiliki pertanyaan atau goal yang bagus untuk sesi brainstorming. Kamu menemukan fasilitator yang bagus, sebuah tempat yang menakjubkan, dan peserta yang ideal. Kerja bagus! Sekarang waktunya mempersiapkan panggung kesuksesan. Dengan menentukan secara jelas proses, aturan dasar, jadwal, dan hasil yang diantisipasi, kamu akan mempersiapkan peserta untuk sebuah pengalaman positif. Berikan sesi irama dan arah yang benar yang diperlukan dengan mengikuti aturan brainstorming berikut. 6. Sediakan Informasi Tentang Tempat, Rencana, dan Jadwal Mungkin terdengar konyol, namun kebanyakan orang paling senang ketika mereka tahu tempat kamar mandi, kapan waktu coffee break, menu makan siang, dan kapan mereka bisa pulang. Jika tidak menyediakan informasi dasar, pesertamu akan menghabiskan banyak waktu brainstorming menanyakan sebelahnya "kapan makan siang?" atau "dapatkah saya pulang pukul 400?" Pesertamu juga perlu tahu seberapa lama waktu yang ditentunkan untuk mencairkan suasana, brainstorming, berbagi, dan merencanakan tindakan mendatang. 7. Tentukan Aturan Penting Kamu atau fasilitatormu hendaklah sangat jelas tentang penentuan aturan dasar, khususnya dalam group yang melibatkan orang pada level manajemen yang berbeda atau kepribadian yang luas. Libatkan Semua Orang - Brainstorming hendaklah selalu melibatkan setiap anggota group—yang berarti bahwa setiap orang hendaklah diharapkan berpartisipasi. Tunda Penilaian - saran brainstorming hendaklah selebar mungkin, dan tidak boleh ada pertanyaan atau penilaian hingga setelah proses kreatif selesai. Jelaslah bahwa bahkan "kenyataan membenarkan" "kami tidak memiliki anggaran untuk itu!" hendaklah dihindari hingga semua ide dikumpulkan. Memutar bola mata dan bertukar ekspresi wajah negatif dihitung sebagai penilaian. Hilangkan Gangguan - Kamu juga mungkin ingin aturan spesifik tambahan terkait penggunaan laptop dan ponsel, dimana mereka dapat mengganggu dan, dalam beberapa situasi, dapat digunakan untuk berkomunikasi secara diam-diam. 8. Perjelas Tujuan dan Prosedur Brainstorming Brainstorming dapat ditangani dalam banyak cara berbeda. Fasilitatormu mungkin ingin membuka terhadap ide, atau memanggil individu satu demi satu. Dia mungkin menyarankan bahwa peserta menuliskan ide atau memperluas dari pemikiran dan saran orang lainnya. Pastikan setiap orang mengerti apa yang akan terjadi, apa tujuannya, dan seberapa lama tiap segmen akan berakhir. 9. Cairkan Suasana Dalam Cara Yang Menyenangkan Dan Positif Brainstorming hendaklah tidak menjadi proses yang menakutkan atau membuat depresi. Biarkan peserta tahu bahwa mereka dapat dan seharusnya bersenang-senang, dan memulai proses dengan aktifitas mencairkan suasana yang mendorong kreatifitas dan kerjasama. Mencairkan suasana dapat juga menjadi tool yang bagus untuk membangun kenyataan bahwa, selama brainstorming, ide setiap orang memiliki nilai yang sama. Mendorong Kreatifitas Dalam Sesi Brainstorming Jika konten pertanyaanmu dan sifat pesertamu adalah kreatif, kamu mungkin tidak memiliki masalah dalam memperoleh byk ide inovatif. Jika itu bukan masalahnya, groupmu mungkin tampak "mengering" dengan cepat. Kamu atau fasilitatormu hendaklah memiliki tool untuk mengisi ulang proses kreatif. 10. Gunakan Menulis Sebagai Alat Untuk Menginspirasi Partisipasi dan Persetujuan Tidak peduli seberapa bagus kamu menentukan aturan dasar, beberapa orang akan terintimidasi oleh yang lainnya, atau merasa cukup bergaul. Brainwriting adalah tool bagus untuk melibatkan peserta dalam pembuatan ide tanpa nama. Itu juga cara yang bagus untuk mendukung proses membangun ide. Persiapkan kertas dan pensil, karena kamu mungkin akan memerlukannya. Pelajari bagaimana memulai dengan brainwriting 11. Bersiap Dengan Aktifitas Yang Memancarkan Kreatifitas Adalah satu hal untuk mengatakan "jangan menilai sebuah ide"; merupakan hal lainnya untuk menghindari berpikir "ide itu tidak akan pernah berhasil", atau membagikan kenyataan seperti "IT mengatakan bahwa itu tidak dapat dilakukan". Untuk menjaga group tetap fokus pada pemikiran positif dan kreatif, miliki kemungkinan ini Brainstorming Terbalik Tanyakan group "bagaimana kamu akan mencapai hasil yang berlawanan dengan apa yang kita incar ini?" Sebagai contoh, kamu mungkin bertanya, "apa saja cara untuk memastikan bahwa setiap keluhan pelanggan tentang layanan pelanggan kita dan menolak untuk membeli lagi produk kita?" Kebanyakan peserta akan menikmati mencari ide negatif yang dapat dicari dalam kepala mereka untuk menyediakan saran positif. Sebagai contoh, "mengarahkan semua panggilan ke menu pilihan yang tidak pernah berakhir" dapat menjadi "mengarahkan semua panggilan ke orang sebenarnya". Rolestorming Gunakan bermain peran untuk mencetuskan pandangan dan ide baru. Buat peserta memainkan peran di dunia nyata pelanggan dan perwakilan layanan pelanggan, misalnya, atau tanyakan apa yang akan dilakukan Wonder Woman atau Superman untuk memperbaiki masalah tersebut? Kaji Ide-Ide Yang Memiliki Potensi Sesungguhnya Gunakan aturan brainstorming ini sebagai panduan tentang bagaimana menangkap, memproses, dan mengambil tindakan pada ide timmu. Pastikan kamu mencatat ide baru yang dibuat timmu, dan kamu mendapatkan ide dari semua peserta, khususnya mereka yang berkerja di "lapangan" dan paling dekat dengan permasalahan yang sedang coba kamu pecahkan. Setelah menarik ide segar, kemudian kaji untuk mengambil tindakan. Pilih sejumlah ide untuk dikembangkan lebih lanjut—ide dengan potensi paling besar dan paling relevan. Kemudian beri tugas itu kepada sebuah group, sehingga ide itu diterapkan. 12. Buat Catatan Bermutu Tinggi Sebagai Prioritas Fasilitatormu atau seseorang lainnya dalam tim hendaklah menuliskan setiap ide saat itu ditangkap. Ini memerlukan beberapa keahlian, karena beberapa ide disajikan dalam bahasa tidak langsung, dan sulit disimpulkan. 13. Beri Waktu Kepada Peserta Untuk Mengkaji Ide Peserta hendaklah memiliki paling tidak lima belas menit untuk mengkaji ide yang telah dicatat, sehingga mereka dapat merespon dengan benar ketika kamu memintanya untuk memilih ide terbaik dalam daftar. Tanpa sebuah peluang untuk mengkaji apa yang telah dikatakan, peserta cenderung mendukung ide yang terakhir disebutkan atau ide yang mereka lemparkan sendiri. 14. Minta Pendapat Dari Peserta Yang Berkerja "Di Lapangan" Ada banyak ide yang kedengarannya bagus secara teori—dan mungkin paling masuk akal bagi manager. Namun beberapa ide mungkin tidak dapat dikerjakan untuk alasan yang bagus yang hanya diketahui oleh orang-orang yang berkerja di "lapangan", yang harus benar-benar menempatkan ide ke dalam tindakan. Mungkin ada alasan bagus mengapa sesuatu dilakukan atau tidak dilakukan dalam cara tertentu; pastikan untuk menyediakan sebuah peluang untuk siapapun untuk membagi pandangan mereka. 15. Identifikasi Baik Peluang Dan Tantangan Sementara positif itu esensial bagi brainstorming, kenyataan itu esensial bagi penerapan. Jika setiap orang setuju bahwa perubahan adalah ide yang bagus, itu juga penting untuk mengidentifikasi hambatan untuk berubah. Halangan mungkin berupa hal politik, teknologi, keuangan atau logistik. Terkadang hambatan dapat diatasi atau diselesaikan; terkadang tidak dapat. 16. Pilih Jumlah Ide Yang Masuk Akal Untuk Pengembangan Lebih Lanjut Setelah brainstorming, kamu mungkin memiliki lusinan ide yang layak di papan—tidak ada yang memiliki waktu untuk mengambil ide yang banyak tersebut dan mengembangkannya. Pilih hanya tiga ide terbaik untuk langkah selanjutnya. 17. Tentukan Tugas Pada Group Yang Sesuai Setelah kamu memilih ide untuk ditindaklanjuti, kamu dapat membuat group untuk tiap ide. Dalam beberapa kasus, kamu cukup dapat meminta untuk sukarela—namun seringkali kamu akan perlu memilih anggota group sehingga tiap group melibatkan individu berpengetahuan pada rentang level manajemen. 18. Tentukan Goal Dan Deadline Yang Jelas Tugas terkait brainstorming akan segera jatuh ke bagian bawah daftar jika mereka tidak diberikan status prioritas. Sebelum meninggalkan sesi brainstorming, pastikan bahwa tiap group telah mempersiapkan tanggal pertemuan yang dapat diterima bersama, memiliki goal atau produk spesifik untuk dikerjakan, dan memiliki deadline untuk mencapai goal mereka yang sudah ditempatkan dalam roadmap. Lebih Banyak Sumber Tentang Brainstorming Berikut tambahan sumber brainstorming, dari seri Panduan Muktahir Teknik Brainstorming Yang Lebih Baik Kesimpulan Dengan mengikuti aturan dan teknik brainstorming dalam artikel ini, kamu mempersiapkan kesusksesan sesimu. Brainstorming, dilakukan dengan benar, dapat membawa pada beberapa hasil menarik pandangan yang bagus, membangun tim, dan keterlibatan semua tingkatan. Brainstorming yang dilakukan dengan buruk dapat membuang waktu. Paling buruk, itu dapat membawa pada permasalahan moral dan kepercayaan yang serius. Apa yang membuat sesi brainstorming itu bagus? Itu benar-benar dari rasa hormat. Hormati waktu, ide, kreatifitas, dan pengetahuan karyawan. Ketika karyawan merasa mereka dihormati sebagai bagian dari tim kerja, hal-hal hebat dapat terjadi. Manfaatbrainstorming - Perlu untuk kita tahu bahwasannya brainstorming adalah tahapan yang sangat penting sebelum dilakukannya pengambilan keputusan strategi dalam pembuatan produk. Brainstorming atau penyerbuan dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkan diadakannya suatu sidang serbuan gagasanQuipperian yang aktif melakukan kegiatan organisasi, baik di tingkat sekolah menengah atas atau di bangku kuliah, rasanya sudah cukup familiar ya dengan istilah brainstorming. Namun, tak semua orang memahami makna dari kata brainstorming ini. Mungkin karena menggunakan istilah bahasa asing atau belum terbiasa melakukannya. Melalui artikel ini kamu akan mendapatkan informasi mengenai apa itu brainstorming, tujuan dan bagaimana cara melakukannya, agar kamu tahu langkah-langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan. Jadi, kalau tiba-tiba ketua kelompok atau panitia acara mengirimkan undangan untuk melakukan brainstorming, kamu tidak perlu bingung ya! Brainstorming adalah Sederhananya, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Wikipedia mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat, dimana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan. Mengutip dari brainstorming diartikan sebagai metode untuk menemukan ide-ide baru berdasarkan pada spontanitas dan kreativitas. Melalui brainstorming, otak manusia dilatih untuk mampu melahirkan ide baru yang kemudian dicatat pada sebuah kertas. Seluruh ide tersebut nantinya akan disusun menjadi sesuatu yang lebih konkret. Berbagai sumber menyebutkan bahwa istilah ini dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal 1940. Menurut Osborn, penting untuk menciptakan lingkungan dimana setiap anggota dapat mengeluarkan ide secara leluasa tanpa dikritik. Melalui brainstorming setiap orang didorong untuk bisa mengeluarkan setiap ide yang bahkan mungkin terdengar konyol atau aneh pada awalnya. Apa Tujuan Brainstorming? Brainstorming adalah metode yang digunakan oleh team dalam memecahkan sebuah masalah dengan mengajak anggota kelompok menemukan ide atau penilaian dari permasalahan secara kreatif dan cepat. Dengan terlibat pada kegiatan brainstorming, kemampuanmu untuk bisa mengemukakan pendapat, berdiskusi, serta berpikir kritis akan semakin terasah lho. Jadi, kalau Quipperian terlibat pada suatu kegiatan organisasi atau kelompok, jangan ragu-ragu untuk melakukan brainstorming dalam proses pengembangan ide untuk menghasilkan berbagai solusi. Nah, kalau sudah tahu tujuan dari kegiatan ini, selanjutnya adalah mencari cara agar kegiatan brainstorming dapat berjalan efektif. Jangan sampai tujuan awal yang diharapkan tidak tercapai, karena kamu tidak melakukannya dengan cara yang benar, Quipperian. Bukannya malah mendapatkan solusi, kamu hanya membuang-buang waktu, atau menimbulkan masalah baru. Duh, jangan sampai ya! Baca juga Ini 5 Soft Skills yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja Tahun 2022 Bagaimana Cara Melakukan Brainstorming? Karena brainstorming seringkali melibatkan banyak orang yang memiliki berbagai ide serta gagasan yang berbeda-beda, bukan hal tidak mungkin muncul hambatan saat melaksanakannya. Berikut adalah 7 cara melakukan brainstorming agar berjalan efektif. 1. Tentukan tujuan Penting bagi kamu untuk menetapkan tujuan utama dari brainstorming, karena tidak bisa seluruh masalah diselesaikan dalam satu sesi brainstorming, yang waktunya terbatas. Oleh karena itu, tentukan tujuannya sejak awal. Misalnya, “Sekolah berniat melakukan penggalangan dana untuk membantu korban banjir, cara apa saja yang bisa kita lakukan agar dana yang terkumpul dapat maksimal?” atau permasalahan yang terjadi di perusahaan, “Bagaimana agar produk baru ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat?”. 2. Persiapkan tim Jika organisasi tersebut besar, tentu tidak semua orang harus dilibatkan dalam sesi brainstorming. Dengan mengetahui tujuan brainstorming, akan lebih mudah untuk mempersiapkan tim yang dibutuhkan. Jika hal tersebut mengacu pada masalah pendanaan, bisa melibatkan orang-orang yang banyak berhubungan dengan urusan keuangan. Meskipun begitu, melibatkan divisi lain pun tidak dilarang ya, karena bisa jadi akan melahirkan ide kreatif baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 3. Tentukan waktu dan tempat Banyak tim yang sengaja memilih tempat di luar dari area mereka biasanya bekerja. Tempat baru diharapkan dapat menciptakan suasana baru, dan bisa menghindari konflik yang mungkin terjadi di tempat kerja. Waktu untuk melakukannya pun perlu disepakati bersama, apakah pada hari biasa, atau malah hari libur agar lebih leluasa dalam menentukan durasinya. 4. Pilih seseorang untuk memimpin Orang yang memimpin jalannya kegiatan brainstorming memiliki peran yang sangat besar. Orang tersebut dituntut untuk memahami tujuan brainstorming, memahami kondisi, sekaligus mampu memimpin jalannya acara, bagaimana merumuskan pertanyaan, mendorong anggota untuk bisa menyampaikan pendapat, mengumpulkan seluruh ide, hingga membuat kesimpulan akhir. 5. Lakukan diskusi Inti dari brainstorming adalah mengeluarkan ide dan mendiskusikan ide tersebut. Pada saat brainstorming dilakukan, sediakan sesi untuk anggota agar dapat menyampaikan ide dan sesi lain untuk bisa mendiskusikan ide yang telah dikumpulkan. Walaupun konsep awalnya ide yang dikeluarkan bersifat spontan, tapi seringkali untuk menghemat waktu, setiap anggota sudah ditugaskan sebelumnya untuk menyusun ide. 6. Hindari kritik Selama proses brainstorming, anggota perlu menghindari untuk mengeluarkan kritik satu sama lain. Kritikan di sini dikhawatirkan akan menimbulkan batasan, serta membuat anggota lain jadi mengurungkan niatnya mengeluarkan gagasan. Kumpulkan seluruh ide kreatif yang ada, dan dorong setiap anggota untuk bisa mengeluarkan ide yang out of the box. 7. Catat setiap ide dan simpulkan Jangan sampai ide yang telah dicurahkan hilang tanpa jejak. Dengan adanya catatan yang rapi dan struktur, akan lebih mudah bagi kita untuk menarik kesimpulan dan menyusun rencana tindakan dari kegiatan brainstorming tersebut. Baca juga Cara Melatih Otak Kiri dan Otak Kanan Agar Pintar Maksimal! Tuh, Quipperian jadi lebih siap dan nggak ragu lagi untuk terlibat dalam kegiatan brainstorming bukan? Penulis Fatia Qanitat Editor Tisyrin Naufalty TApakahAnda sedang mencari pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan , jika iya? maka Anda berada di website yang tepat. Jangan lupa berdoa biar ilmunya berkah! Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan a. pemikiran b. pengkhayalan c. curah pendapat d. pencarian di internet e. mencari tutorial DIY
brainstormingide mengenai tema yang akan dibawakan dalam dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Pencarian leads dilakukan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan dari Cakap itu sendiri, yaitu 'elevate people &event officer untuk kegiatan kerja sama lainnya yang dapat dilakukan, baik dengan instansi terkait tertentu maupun dengan
translation by you can also view the original English article Jika kamu lebih dari penasaran tentang apa definisi brainstorming, namun juga perlu segera memulainya, maka panduan ini adalah titik awal yang cepat namun menyeluruh untuk diikuti. Pelajari tentang tujuan brainstorming dan bagaimana mengikuti sebuah proses yang efektif dan kreatif untuk menghasilkan ide penyelesaian masalah. Apakah brainstorming itu? Definisi, asal, proses, dan tujuan sumber grafisApakah Brainstorming Itu? Pertama-tama, mari kita bahas definisi brainstorming. Sederhananya, brainstorming adalah metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari menahan kritik atau penilaian. Brainstorming, dalam banyak bentuknya, telah menjadi tool standar untuk ideation pengembangan ide baru. Barangkali ini karena fleksibilitasnya Sembari pelaku bisnis kebanyakan cenderung benar-benar menggunakan istilah "brainstorm", prosesnya digunakan dalam berbagai rentang, dari universitas hingga non-profit hingga tempat seni pertunjukkan. Brainstorming dapat dicapai oleh sebuah kelompok besar, kelompok kecil, atau bahkan seorang individu. Ada batasan pada jenis masalah atau pertanyaan yang dapat diselesaikan melalui brainstorming. Sementara istilah "brainstorming" relatif baru, konsepnya setua kreatifitas manusia. Ide memanfaatkan proses untuk bisnis, bagaimana pun juga, telah dikembangkan oleh Alex Osborn tahun 1941. Sebagai eksekutif periklanan, Osborn mengerti pentingnya kreatifitas untuk sukses dalam bukunya terbitan 1952 Kekuatan Kreatifitasmu Bagaimana Menggunakan Imajinasi, dia menuliskan "Tidak hanya di dalam bisnis namun dalam setiap lini, kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif". Osborn percaya bahwa kreatifitas seringkali dipadamkan dalam dunia bisnis karena 1 terlalu sedikit ide yang dibuat oleh terlalu sedikit orang dan 2 orang-orang yang terlibat dalam proses kreatif terlalu cepat mengkritik dan menilai ide inovatif. Dia juga percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk kreatifitas, dan mempelajari skill kreatif. Dengan demikian, empat aturan Osborn tentang brainstorming didesain untuk mengatasi batasan dan meningkatkan kemampuan kreatifitas karyawan. Mereka adalah Tidak boleh ada kritik ide Cari jumlah ide yang besar Bangun pada tiap ide lainnya Dorong ide yang liar dan berlebihan Bagaimana Brainstorming Cocok ke Dalam Gambaran Yang Lebih Besar Sementara merupakan hal umum untuk membicarakan tentang atau bahkan menggunakan brainstorming sebagai tool, Osborn melihat itu sebagai bagian dari proses yang lebih besar. Menghasilkan ide, sebagai mana dia melihatnya, hanya akan berguna jika ide itu menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Proses yang lebih besar yang dikembangkan Osborn disebut Creative Problem Solving atau CPS Penyelesaian Masalah Kreatif. CPS mencakup empat tahap seperti yang dijelaskan dalam Creative Education Foundation Menjelaskan – Menjelajah visi dengan mengidentifikasi tujuan, harapan atau tantangan; mengumpulkan data untuk pemahaman yang lebih baik tentang tantangan, dan membuat pertanyaan tantangan yang mengundang solusi. Membentuk pengertian – Menjelajah ide melalui proses brainstorming. Mengembangkan – Memformulasikan solusi dengan mengevaluasi ide yang dibuat dalam proses ideation dan kemudian memilih solusi terbaik. Menerapkan – Memformulasikan sebuah rencana setelah menyelidiki sumber daya dan tindakan yang diperlukan untuk menempatkan solusi ke dalam tindakan. Proses ini telah digunakan oleh ribuan individu, bisnis, dan kelompok selama bertahun-tahun, berdasarkan pada empat prinsip inti yang dikembangkan tidak hanya oleh Osborn namun juga oleh banyak orang lainnya di Foundation. Prinsip inti tersebut adalah Pemikiran Berbeda dan Konvergen Harus Seimbang – Kunci untuk kreatifitas adalah mempelajari cara untuk mengidentifikasi dan menyeimbangkan perluasan dan penyempitan cara berpikir dilakukan secara terpisah. Itu juga penting untuk mengetahui kapan mempraktikkan metode pemikiran ini. Tanyakan Masalah Sebagai Pertanyaan – Solusi lebih siap ditemukan dan dikembangkan ketika tantangan dan masalah dinyatakan ulang sebagai pertanyaan terbuka dengan banyak kemungkinan. Pertanyaan seperti ini menghasilkan banyak informasi kaya, sementara pertanyaan tertutup cenderung mendapatkan konfirmasi atau penolakan. Pernyataan cenderung menghasilkan respon terbatas atau tidak sama sekali. Menunda atau Menangguhkan Penilaian – Seperti yang Osborn pelajari dalam penelitian awalnya tentang brainstorming, penilaian langsung sebagai respon sebuah ide mematikan pembentukan ide. Ada waktu yang lebih pantas dan perlu untuk menerapkan penerapan ketika menyimpulkan. Fokus pada "Ya, dan" daripada "Tidak, tetapi" – Ketika membentuk informasi dan ide, bahasa itu penting. "Ya, dan" membuat kelanjutan dan perluasan, yang mana itu perlu dalam tahapan tertentu CPS. Hati-hati penggunaan kata "tapi" – yang diikuti oleh "ya" atau "tidak" – menutup pembicaraan, menolak semuanya yang telah datang sebelum itu. Bagaimana Brainstorming Dilakukan? Brainstorming itu sendiri adalah proses yang cukup sederhana, namun itu memerlukan fasilitasi terlatih dan perencanaan yang hati-hati untuk hasil optimal. Individual tentu saja dapat melakukan brainstorming kapan pun di lokasi mana pun. Namun bagaimana pun juga untuk kelompok, ada banyak "variasi" brainstorming. Semuanya mengikuti prosedur dasar yang sama Langkah 1. Rencanakan Sesi Brainstormingmu Jelaskan fokus sesi brainstorming dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang akan mengundang solusi. Sebagai contoh, "Bagaimana kita akan meningkatkan layanan pelanggan" adalah pertanyaan brainstorming yang lebih baik daripada "Apa yang salah dengan layanan pelanggan kita". Pilih kelompok yang sesuai untuk brainstorming. Kelompok ini mungkin berjumlah besar atau kecil namun hendaklah mencakup individu yang akan, dalam jangka panjang, terlibat dalam penerapan perubahan atau project baru. Pilih waktu dan tempat yang sesuai untuk brainstorming. Dalam beberapa kasus, sesi brainstorming dilaksanakan di luar tempat kerja untuk menghindari konflik terkait kerja. Brainstorming mungkin dilaksanakan selama hari kerja, atau selama weekend atau malam hari. Pilih fasilitator terlatih yang mampu merumuskan pertanyaan, mengelola kepribadian, mencatat ide, mendukung proses evaluasi, dan membuat sebuah rencana tindakan yang layak dan sesuai dengan input kelompok. Rencanakan proses brainstorming sehingga jadwal yang jelas dapat disediakan ke kelompok sebelumnya. Rencana ini hendaklah mencakup konsumsi, transportasi, dan item kritis lainnya. Langkah 2. Pilih Sebuah Proses Brainstorming Brainstorming dapat berupa hal sederhana seperti mengajukan pertanyaan, mengumpulkan jawaban, dan kemudian mengevaluasinya. Dalam beberapa kasus, ini menghasilkan kumpulan kemungkinan solusi yang bagus dan cukup. Namun sering kali, diperlukan dorongan yang lebih kreatif. Berdasarkan pada pengetahuan anggota dan dinamika kelompok, oleh karena itu fasilitator dan perencana mungkin memilih untuk menerapkan satu jenis prosedur brainstorming. Sebagai contoh Brainwriting - Proses brainstorming ini mengijinkan anggota kelompok untuk menuliskan, membagikan, dan mengomentari ide anggota lainnya tanpa diminta untuk berdiri atau berbicara. Ketika individu tertentu cenderung mendominasi kelompok atau memilih untuk tidak terlibat di dalam kelompok pendekatan ini mungkin berguna. Role Storming - Merupakan proses sangat kreatif yang melibatkan anggota kelompok dalam tindakan improvisasi berdasarkan peran yang mereka pilih atau ditunjuk. Peran ini dapat berubah dari realistis misalnya sebagai pelanggan yang marah hingga yang fantastis Superman, atau Jin Aladdin. Brainstorming Terbalik - Pendekatan brainstorming ini meminta anggota kelompok untuk mencari ide yang tepat berkebalikan dengan apa yang diajukan. Sebagai contoh, alih-alih bertanya "bagaimana kita dapat menarik lebih banyak pengguna aplikasi", fasilitator mungkin bertanya "bagaimana kita dapat memastikan sesedikit mungkin orang yang menggunakan aplikasi kita?" Pendekatan ini berguna untuk situasi dimana kreatifitas tampaknya mengering; itu seringkali menghasilkan respon yang lucu namun penuh makna yang membimbing pada solusi yang positif dan berguna. Round Robin Brainstorming - Melibatkan fasilitator untuk bertanya kepada tiap individu, sesuai urutan, terhadap ide mereka. Ini membuatnya lebih sulit untuk tiap anggota kelompok untuk mendominasi diskusi atau "menghilang" ke dalam background. Pelajari lebih lanjut tentang proses brainstorming ini Langkah 3. Mempersiapkan Aturan Dasar Brainstorming Proses brainstorming biasanya dimulai dengan pengenalan umum pada proses, aturan dasar, jadwal, dan detail kritikal lainnya seperti lokasi kamar mandi!. Kebanyakan fasilitator mengatur aturan terkait penggunaan ponsel dan/atau laptop selama proses brainstorming. Kebanyakan fasilitator mulai dengan sesi mencairkan suasana yang mengatur irama dan menjelaskan hubungan antara pelaku brainstorming. Penting bahwa semua anggota kelompok mengerti bahwa, untuk tujuan brainstorming, mereka setara. Bahkan seorang anggota dari manajemen atas saat ini hanyalah anggota dari kelompok itu. Temukan lebih banyak aturan brainstorming yang membantu membimbing pada sesi yang sukses Langkah 4. Menerapkan Proses Brainstorming Brainstorming adalah proses yang dibimbing oleh fasilitator. Fasilitator menyajikan pertanyaan dan meminta respon. Jika kamu seorang fasilitator, maka kamu akan yang menjadi pemimpin kelompok melalui prosesnya. Aturan brainstorming tidak ada kritik, tidak ada penilaian penting untuk mendorong sehingga setiap orang merasa nyaman dalam berkontribusi. Juga, pastikan bahwa semua ide dituliskan pada whiteboard atau diagram, entah olehmu atau asistenmu. Bila perlu, kamu mungkin menerapkan bentuk brainstorming tambahan untuk membatasi atau mendorong partisipasi dalam kelompok, memicu kreatifitas, atau mengelola permasalahan lainnya. Langkah 5. Simpulkan Proses Brainstorming Setelah kamu merasa telah cukup banyak ide yang dihasilkan, waktunya untuk mengevaluasi ide untuk menentukan yang mana yang paling berguna. Sebagai fasilitator, kamu mungkin memilih untuk mengundang anggota kelompok untuk menuliskan catatan pada diagram untuk mengomentari ide, atau kamu mungkin cukup memfasilitasi percakapan dengan timmu. Setelah kelompok memilih beberapa ide untuk didalami, berkerja dengan timmu untuk mengembangkan kelompok berorientasi tugas untuk menggali ide ini lebih jauh dalam sebuah timeline. Sebagai contoh, sebuah ide yang terkait dengan peningkatan teknologi mungkin ditunjukkan kepada kelompok yang melibatkan ahli IT dan individual yang menggunakan software pada basis harian. Hasilnya adalah timeline yang jelas dan dapat dikerjakan untuk menerapkan bentuk ide barumu, dan pastikan untuk menentukan tanggal untuk rapat tindak lanjut. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana merencanakan sesi brainstorming dengan benar Mengapa Brainstorming Berkerja Sangat Baik? Berdasarkan Creative Education Foundation milik Osborn, rahasia ini terletak pada memisahkan pemikiran kritis dari pemikiran kreatif. "Ini berarti menghasilkan lebih banyak pilihan sebelum kamu mempertimbangkan untuk mengevaluasinya". Hasil brainstorming adalah ide yang tidak hanya praktikal namun juga benar-benar inovatif. Mereka adalah ide yang cenderung membantu perubahan organisasi dari pemikiran "seperti biasanya" menjadi "di luar batas". Berdasarkan pada teori brainstorming, setiap orang itu kreatif—dan kreatifitas itu dapat ditingkatkan dan dikekang. Ini berarti bahwa brainstorming mungkin menghasilkan ide dari "non-kreatif"—orang-orang dalam pekerjaan seperti keuangan, administrasi kantor, atau perdagangan—yang tidak pernah diminta untuk berkontribusi pada proses pengembangan ide. Oleh karena itu, hasilnya cenderung mencakup ide yang memperhitungkan sudut pandang dan proses pemikiran yang luas. Ini berarti bahwa hasil sebuah sesi brainstorming yang baik bisa mengejutkan dan inovatif. Mengapa Brainstorming Hanya Merupakan Bagian Dari Proses Yang Lebih Besar Brainstorming adalah cara yang bagus untuk membentuk ide kreatif dan unik dan tentu saja pembentukan ide itu sendiri tidak akan memberikan hasil. Dengan demikian, brainstorming terpisah dari evaluasi; evaluasi terpisah dari penerapan; penerapan hanya mungkin setelah sebuah langkah tindakan telah diterima dan didanai. Dari sudut pandang Osborn, tujuan brainstorming bukanlah hanya menghasilkan ide. Itu adalah momen dimana pikiran menghakimi terpisah dari imajinasi—dan imajinasi diijinkan untuk bergerak bebas. Dari proses ini, mungkin hadir sebuah bentang ide yang luas, beberapa baru bagi manajemen, yang memiliki potensi untuk mengubah sebuah bisnis untuk lebih baik. Namun bagaimana pun juga setelah proses brainstorming selesai, evaluasi dan implementasi adalah kunci menuju sukses. Brainstorming Membantu Menghasilkan Ide Kreatif Dan Dapat Dilakukan Brainstorming, atau ideation, hanyalah salah satu bagian dari proses yang lebih besar untuk memperluas dan membangun kreatifitas bisnis. Dikembangkan oleh eksekutif periklanan Alex Osborn, brainstorming adalah sebuah tool yang menakjubkan untuk melibatkan banyak karyawan dalam proses penyelesaian masalah secara kreatif. Brainstorming bukanlah akhir dalam proses itu sendiri. Namun, itu diikuti dengan klarifikasi masalah, tantangan atau pertanyaan. Itu juga diikuti oleh evaluasi dan pengembangan ide dan, akhirnya, dengan implementasi ide kreatif menjadi praktikal dan berguna. Maju Melebihi Definisi Brainstorming Dan Mulailah Pelajari lebih lanjut dalam Panduan Muktahir Untuk Teknik Brainstorming Yang Lebih Baik atau temukan lebih banyak teknik pembentukan ide kreatif di dalam artikel ini Brainstorming secara definisi adalah bagian dari proses kreatif yang lebih besar. Gunakan itu untuk menghasilkan ide secara sendiri atau sebagai sebuah kelompok. Pastikan untuk menetapkan target pada masalah yang jelas, mengikuti beberapa aturan dasar untuk menjaga kelompok tetap dalam jalurnya, dan pastikan untuk memproses ide pada saat penyelesaiannnya. Dengan cara itu, kamu dapat mengambil tindakan pada kebanyakan ide inovatif dan relevan yang kamu pikirkan.
.